Ketika Anak Lebih Memilih Teman daripada ORTU. Ketika si kecil
bertambah usia, ternyata lingkungan sangan membentuk karakternya.
Bila sebelumnya mereka dengan dengan ayahdan ibunya, maka yang
terjadi justru bisa sebaliknya. Mereka akan mudah menolak ajakan
orang tua dan lebih memilih asyik bermain dengan teman sebayanya.
Bila demikian, haruskah mereka dilarang?
Setiap orang tua pasti menginginkan buah hatinya dekat kepadanya,
terutama mereka yang memiliki anak tunggal. Selepas beraktivitas di
luar rumah, biasanya ingin menghabiskan waktu bersama anak tersayang.
Namun bagaimana jika si anak tidak terlalu dejkat dengan orang tua,
sebaliknya dia lebih menyukai berkativitas dengan teman sebayanya
atau pengasuhnya.
Menurut Psikolog Perkembangan Soffy Balqies Mpsi, ketika mendapati
perubahan perilaku pada anak, orang tua jangan langsung emosional.
Segala sesuatu pasti memiliki sebab akibat. Khusus untuk anak yang
tidak dekat lagi dengan orang tua, harus lebih spesifik lagi. Anak
tersebut usia berapa, kemudian aktivitas apa yang biasa dilakukan
orang tua ketika bersama anaknya. Menurut Soffy, bisa jadi anak
enggan mengikuti aktivitas orang tuanya karena merasa kurang nyaman
dengan pilihan aktivitas. “Misalnya mengajak anak ke mall. Kemudian
orang tuanya taernyata tanpa disadari banyak menghabiskan waktu
shopping sehingga anak merasa bosan dan terabaikan.”
Bisa jadi anak telah menemukan komunitas bermain yang membuat dia
lebih nyaman. Jika alasan kedua orang tua yang mendasari perubahan
perilaku anak, maka orang tua harus lebih bijak. Jika anak semakin
positif seperti rajin belajar atau memiliki kreatifitas baru, maka
orang tua jangan serta merta melarangnya. Sebaliknya, dengan
memberikan support, namun harus mengingatkan anak, bahwa
keluarga harus mendapat prioritas. Sehingga anak memahami betapa
pentingnya melakukan aktivitas bersama keluarga. Jika dampak negative
dari aktivitas bersama teman-temannya, orang tua harus mengajak anak
berfikir melalui komunikasi yang tepat dan mampu dipahami anak.
Dengan pola komunikasi yang tepat serta rasa nyaman yang dibangun
oleh keluarga, maka anak memilih keluarga daripada orang lain.
“Tetapi orang tua harus paham bahwa anak mebutuhkan teman yang
seusia ini natural jangan sampai dilarang.”
Berikut beberapa tips agar anak tetap berteman dengan orang tua :
Jadilah Sahabat
Jadilah sahabat agar mampu menjalin komunikasi secara terbuka dengan
anak.
Teman Bermain
Sesekali di tengah aktivitas, luangkan waktu untuk bermain
bersamanya.
Kegiatan Bersama
Orang tua harus mampu memilih quality time bersama anak. Hal
ini bisa dilakukan dengan makan bersama ataupun beribadah bersama,
bahkan liburan.
Lakukan Pekerjaan Rumah
Di hari libur, lakukan pekerjaan rumah bersama-sama seperti
membersihkan kamar bermain anak secara bersama. Buat suasana bermain
agar kegiatan tersebut menyenangkan.